Menstimulasi anak usia dini tidak hanya melalui bermain, membuat prakarya bersama, memanfaatkan alat2 bekas ataupun outing family. Tapi melibatkan anak dalam setiap aktivitas orang tua baik dirumah maupun di luar merupakan practical skill yang mulai diasah tentunya disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak.
Melibatkan anak dalam melakukan banyak hal di rumah dapat membiasakan mereka untuk saling membantu, karena naturalnya keinginan anak cukup besar untuk terlibat dalam setiap kegiatan orang tua terutama anak-anak yang berusia 3 tahun yang penasarannya sangat besar.
Membantu ibu dalam menyelesaikan tugas rumah bisa membuatnya paham akan tanggunggung jawab, kemandirian dan merasa dihargai. Ini akan memberikan rasa bangga pada anak sekaligus belajar kemampuan dasar sehari-hari. Oleh karena itu balita sebaiknya punya tugas di rumah tentunya sesuai dengan kemampuan anak ya. Berkontribusi untuk menyelesaikan pekerjaan di rumah akan membantu si Kecil merasa penting dan menjadi bagian dari anggota sebuah tim kecil, yakni keluarga.
Begitupun yang saya alami saat ini semenjak usia 3 tahun Yaqdzan berkeinginan besar untuk berkontribusi dalam aktivitas dalam keluarga. Dalam setiap aktivitas beberes rumah saya selalu berusaha melibatkannya, menawarkan mau melakukan pekerjaan yang mana bahkan menyediakan 2 peralatan. Dalam sesi membantu ibu tentunya ibu merasa terbantu oleh si kecil atau bisa jadi menambah pekerjaan ibu karena pekerjaan yang tidak beres-beres diexplore sendiri hehe..:D Jadi libatkanlah anak sesuai dengan kemampuan dan pekerjaan yang dilakukan. Jika anak lama dalam menyelesaikan pekerjaan berilah ruang untuknya karena membantu ibu sama asiknya dengan bermain oleh anak.
Dalam sesi menyetrika pakaian misalnya, "yaqdzan mau bantu apa?". Anak usia 3 tahun bisa dilibatkan untuk melipat pakaiannya sendiri terkadang pakaian yang sudah rapih Yaqdzan ingin melipatnya (keriting lagi dong? #lah iya :D). Yaqdzan belajar bagaimana melenturkan jari-jari tangan, melatih kesabaran, belajar fokus dan menjelaskan kenapa bunda belum mengizinkannya untuk memegang strikaan.
Sesi mencuci piring adalah hal yang sangat disukai anak. Bermain air sambil membantu ibu, sekaligus memperkenalkan anak peralatan dapur dan benda-benda yang terbuat dari kaca. Saya biasanya menawarkan Yaqdzan "mau membilas atau menggosok?"
Sesi membersihkan teras, sering kali setelah hujan turun kami mengeringkan teras dan terkadang mengepelnya. Biasanya kami punya 2 alat tempur (pel pengering & pel basah). Dalam hal ini mengajarkan pada anak tentang licin dan belajar akan berbagi. Biasanya untuk aktivitas mengeringkan lantai Yaqdzan sudah punya inisiatif sendiri.
Sesi menjemur dan mengambil pakaian dari jemuran, aktivitas menjepit dan melepas jepitan jemuran yang merupakan aplikasi dari bikin-bikin mainan menggunakan jepitan jemuran. Anak belajar problem solving menyelesaikan sesuatu yang baru dan rumit, melatih koordinasi tangan dan mata, melatih logika dan konsentrasi.
Sesi membuang sampah, merupakan hal yang paling pertama saya ajarkan pada Yaqdzan. Mengajarkan untuk cinta lingkungan dan bumi alhamdulillah sudah menjadi pola dan kebiasaan baginya.
Sesi membereskan mainan karena di rumah hampir setiap hari kami membuat mainan menggunakan kertas ataupun barang bekas jadi Yaqdzan selalu terlibat dalam membereskannya. Melatih rasa tanggung jawab setiap apa yang dikerjakan. Kalau ga rapih gimana? Tidak apa-apa namanya juga balita dan sebaiknya tidak menjadikan aktivitas ini sebagai bentuk keharusan/wajib. Lalu turunkan standart kerapihan ibu di rumah *saya juga masih belajar :D
Ya masih banyak lagi sesi membantu ibu yang dapat dilakukan balita, membantu memasak, mencuci, menjaga adik, menyapu dll. Semuanya disesuaikan dengan kemampuan balita dan jangan lupa beri APREASI kepada anak karena sudah menemani ibu dalam menuntaskan pekerjaannya. Aktivitas ini bertujuan untuk membentuk pola kebiasaan untuk hidup mandiri kelak.
Sekian dulu, selamat membersamai tumbuh kembang si kecil ^^
EmoticonEmoticon