Sesi Membantu Ibu

3:39 PM 0

Menstimulasi anak usia dini tidak hanya melalui bermain, membuat prakarya bersama, memanfaatkan alat2 bekas ataupun outing family. Tapi melibatkan anak dalam setiap aktivitas orang tua baik dirumah maupun di luar merupakan practical skill yang mulai diasah tentunya disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak.

Melibatkan anak dalam melakukan banyak hal di rumah dapat membiasakan mereka untuk saling membantu, karena naturalnya keinginan anak cukup besar untuk terlibat dalam setiap kegiatan orang tua terutama anak-anak yang berusia 3 tahun yang penasarannya sangat besar.

Membantu ibu dalam menyelesaikan tugas rumah bisa membuatnya paham akan tanggunggung jawab, kemandirian dan merasa dihargai. Ini akan memberikan rasa bangga pada anak sekaligus belajar kemampuan dasar sehari-hari. Oleh karena itu balita sebaiknya punya tugas di rumah tentunya sesuai dengan kemampuan anak ya. Berkontribusi untuk menyelesaikan pekerjaan di rumah akan membantu si Kecil merasa penting dan menjadi bagian dari anggota sebuah tim kecil, yakni keluarga.

Begitupun yang saya alami saat ini semenjak usia 3 tahun Yaqdzan berkeinginan besar untuk berkontribusi dalam aktivitas dalam keluarga. Dalam setiap aktivitas beberes rumah saya selalu berusaha melibatkannya, menawarkan mau melakukan pekerjaan yang mana bahkan menyediakan 2 peralatan. Dalam sesi membantu ibu tentunya ibu merasa terbantu oleh si kecil atau bisa jadi menambah pekerjaan ibu karena pekerjaan yang tidak beres-beres diexplore sendiri hehe..:D Jadi libatkanlah anak sesuai dengan kemampuan dan pekerjaan yang dilakukan. Jika anak lama dalam menyelesaikan pekerjaan berilah ruang untuknya karena membantu ibu sama asiknya dengan bermain oleh anak.

Dalam sesi menyetrika pakaian misalnya, "yaqdzan mau bantu apa?". Anak usia 3 tahun bisa dilibatkan untuk melipat pakaiannya sendiri terkadang pakaian yang sudah rapih Yaqdzan ingin melipatnya (keriting lagi dong? #lah iya :D). Yaqdzan belajar bagaimana melenturkan jari-jari tangan, melatih kesabaran, belajar fokus dan menjelaskan kenapa bunda belum mengizinkannya untuk memegang strikaan.

Sesi mencuci piring adalah hal yang sangat disukai anak. Bermain air sambil membantu ibu, sekaligus memperkenalkan anak peralatan dapur dan benda-benda yang terbuat dari kaca. Saya biasanya menawarkan Yaqdzan "mau membilas atau menggosok?"

Sesi membersihkan teras, sering kali setelah hujan turun kami mengeringkan teras dan terkadang mengepelnya. Biasanya kami punya 2 alat tempur (pel pengering & pel basah). Dalam hal ini mengajarkan pada anak tentang licin dan belajar akan berbagi. Biasanya untuk aktivitas mengeringkan lantai Yaqdzan sudah punya inisiatif sendiri.

Sesi menjemur dan mengambil pakaian dari jemuran, aktivitas menjepit dan melepas jepitan jemuran yang merupakan aplikasi dari bikin-bikin mainan menggunakan jepitan jemuran. Anak belajar problem solving menyelesaikan sesuatu yang baru dan rumit, melatih koordinasi tangan dan mata, melatih logika dan konsentrasi.

Sesi membuang sampah, merupakan hal yang paling pertama saya ajarkan pada Yaqdzan. Mengajarkan untuk cinta lingkungan dan bumi alhamdulillah sudah menjadi pola dan kebiasaan baginya.

Sesi membereskan mainan karena di rumah hampir setiap hari kami membuat mainan menggunakan kertas ataupun barang bekas jadi Yaqdzan selalu terlibat dalam membereskannya. Melatih rasa tanggung jawab setiap apa yang dikerjakan. Kalau ga rapih gimana? Tidak apa-apa namanya juga balita dan sebaiknya tidak menjadikan aktivitas ini sebagai bentuk keharusan/wajib. Lalu turunkan standart kerapihan ibu di rumah *saya juga masih belajar :D

Ya masih banyak lagi sesi membantu ibu yang dapat dilakukan balita, membantu memasak, mencuci, menjaga adik, menyapu dll. Semuanya disesuaikan dengan kemampuan balita dan jangan lupa beri APREASI kepada anak karena sudah menemani ibu dalam menuntaskan pekerjaannya. Aktivitas ini bertujuan untuk membentuk pola kebiasaan untuk hidup mandiri kelak.

Sekian dulu, selamat membersamai tumbuh kembang si kecil ^^

Si Monster Sukun

3:34 PM 0


Sedikit berbagi bagaimana kami memulai mengajarkan huruf hijaiyyah mati (sukun) pada Yaqdzan, dimana tanda sukun yang sudah  diketahui sebelumnya adalah huruf waw sukun, alif sukun, ya sukun. Materi ini kami adopsi dari teknik buku bab 4 pada Iqra' Attaisir mempelajari tentang tanwin, huruf sukun, tanda syaddah (berdengung). Alhamdulillah memperkenalkan tanwin Allah mudahkan semuanya hanya perlu pembiasaan dan Yaqdzan sudah bis mengingatnya.

Kini memperkenalkan sukun kepada Yaqdzan yang berusia 40 bulan cukup menantang mengingat makhorojul hurufnya belum sempurna, pengucapan kalimat sehari-hari belum begitu jelas. Kamipun sempat terhenti sekitar 2 hari untuk tidak menambah materi baru, berfikir dan mencari ide bagaimana menyajikan sesuatu yang sulit menjadi mudah dan menyenangkan.

Kami yakin sekali bahwa Alquran Allah turunkan untuk mudah dipelajari dan mengajarkannya. Maka bersemangatlah akan ada jalan kemudahan. Masa-masa emas yang dikenal dengan golden age merupakan waktu dimana anak-anak seperti spons menyerap semua informasi terutama belajar Al quran baik membaca maupun menghafalnya.

Lalu bagaimana menyajikan materi yang sulit?

Kami membuat craft si monster sukun yang akan menjadi media belajar huruf-huruf sukun Yaqdzan. Kami mulai dari huruf alif fathah yang bersambung dengan huruf hijaiyyah sukun yang paling mudah menurut Yaqdzan.

Alat dan bahan:
1. Kardus bekas
2. Kertas telor
3. Kertas kreps
4. Origami
5. Spidol
6. Gunting

Cara bermain :
- libatkan anak untuk mempersiapkan alat dan bahan
- Ajak anak dalam proses menggunting kertas telor tekstur yang berbeda dibandingkan kertas origami
- Ajak anak untuk menempel
- Masukkan huruf-huruf sukun kedalam mulut monster dan bacakan satu per satu

Tujuan:
- Memperkenalkan huruf-huruf mati (sukun)
- Meluweskan koordinasi jari-jari dalam proses menggunting dan menempel
- Menstimulasi lidah/makhorojul huruf

Dalam memperkenalkan huruf sukun ini yang paling utama adalah mencontohkan atau memperdengarkan kepada anak. Semoga Allah memudahkan lisan Yaqdzan untuk membacanya, mohon doanya dari om tante semuanya ya ^^

Gimana Sih Yaqdzan Belajar Quran?

3:20 PM 0

Bermula  terinspirasi saat menghadiri sebuah seminar di Markaz Quran "Alhamdulillah Balitaku Khatam Al Quran" oleh ustadzah Sarmini. Pengalaman beliau menghantarkan ke tiga balita nya khatam Al Qur'an. Kamipun termotivasi untuk memulai segalanya, menghantarkan anak-anak sedini mungkin untuk bersama Al Qur'an.

Kali ini saya akan berbagi pengalaman, bagaimana perjalanan belajar dan mengajarkan  Al Quran pada Yaqdzan sampai tahap ini (usia 40 bulan). Berawal dari usia 2 tahun memperkenalkan huruf hijaiyyah satu per satu dalam bentuk permainan salah satunya melalui sensory activity dimulai dari yang termudah menurut anak, sehingga memperkenalkannya tidak berurutan. Setelah menyelesaikan huruf hijaiyyah, saya merujuk pada Iqra' Attaisir yang penulisan Ustmani sesuai dengan penulisan al Qur'an dan didesainnya menarik sekali bagi balita.

1. Fathah tunggal
Tahap awal kami memperkenalkan fathah tunggal pada Yaqdzan saat usianya 30 bulan. Sebagian pelafalan  hurufnya hampir sama dengan huruf hijaiyyah, hanya ada beberapa huruf yang berubah untuk diperkenalkan satu per satu.

Mulanya kami mengajak Yaqdzan duduk bersama membuka lembar demi lembar Iqra' Attaisir yang penulisannya sangat menarik bagi anak karena full color dan bergambar seperti huruf a for ayam, ba for baju, ta for tali, ha foe harimau. Menarik sekali bukan? Namun cara ini masih ditolak oleh Yaqdzan. Kamipun tak berhenti sampai disini, melanjutkan metode sebelumnya mengaji sambil bermain, berkreativitas sambil mengaji, bermain art & craft dengan mengaji. Dunia balita adalah bermain dan bermain,  proses learning by doing and experimentpun mereka lalui dengan bermain. Disaat bermain inilah kesempatan kami untuk memasukkan materi yang akan dicapai.

Gimana sih respon Yaqdzan disaat bermain?

Tujuan kami membuat prakarya, bermain sensory bins, dan bikin-bikin diy toys setiap hari bukan agar Yaqdzan hafal. Tapi untuk membentuk suatu pola dan kebiasaan tentang Al Qur'an agar anak tahu kalau orang tuanya menginginkan mereka menjadi orang-orang yang berada dalam barisan menegakkan Al Qur'an dan sekaligus menstimulasi motorik yang akan menjadi bekal untuk kemandiriannya kelak. Bagaimana hasil akhirnya? Merupakan rezeki dan karunia dari Allah.

Ga jarang juga permainan yang sudah kami siapkan ternyata cuma dimainkan 30 detik bahkan tidak disentuh sama sekali (sabaar, jangan patah semangat :D). Bisa jadi waktu bermainnya tidak sesuai dengan kondisi anak, bosan dengan media yang kurang variatif. Namun, satu hal istimewanya anak-anak usia dini "seperti tidak melihat tapi menyerap". Nah inilah yang kami dapat dari observasi selama ini. Disaat bermain sambil mengaji, tetaplah semangat untuk membacakan huruf-huruf yang dipelajari, memperdengarkan kepada anak meski anak sibuk mengexplorasi benda lain dan menempelkan huruf-huruf tersebut pada tempat yang sering disinggahi anak misalnya lemari, pintu, kulkas dan dinding.

2. Memperkenalkan huruf bersambung

Pada tahap ini Yaqdzan mengalami kemajuan pesat, karena mulai terbentuk pola dan kebiasaan untuk membaca Iqra'. Disaat usia 37 bulan sudah belajar iqra menggunakan buku, daya konsentrasinya makin meningkat, bisa duduk dengan tenang. Satu hal yang kami alami, bahwa untuk sampai ke tahap ini tidak 'natural' begitu saja, perjuangan selama ini untuk untuk menstimulasi motorik halus dan motorik kasarnya menghantarkannya pada kondisi sekarang. Semakin baik daya fokusnya, semakin baik manajemen emosinya.

Permainan yang paling favorit bagi Yaqdzan sang kinestetik adalah bermain sensori bin/sensory play. Bin itu wadah, jd permainan yang menggunakan wadah seperti baki dan medianya bisa menggunakan pasir, tepung, biji2an dll. Permainan yang mendorong anak-anak untuk menggunakan satu indera atau lebih, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, rasa, keseimbangan, dan pergerakan. Membantu anak untuk belajar tentang lingkungan mereka, membantu membangun hubungan saraf yang mendukung berpikir, belajar, kreativitas dan melatih konsentrasi dan fokus.

So, melalui bermainlah inilah khususnya bermain sensory bins daya fokus dalam pembelajaran Al qur'an ini dicapai :)

Dari huruf yang berharakat fathah yang masih terputus penulisannya, kami lanjutkan pengenalan huruf fathah dalam bentuk bersambung. Untuk materi ini, anak mengenal perubahan bentuk huruf : ha-ja-kho-ka-a'. Untuk awal-awal anak terbata-bata dan kurang lancar, insya allah akan familiar seiring pengulangan.

Sekian dulu, insya allah lain waktu disambung lagi ^^

Budayakan Permainan Tradisinal, Kelereng!

10:07 AM 0


Siapa sih yang ga kenal dengan permainan tradisional ini, bermain kelereng. Zaman-zaman saya kecil (20tahun an silam, udah tua bo :p) ini favorit banget dikalangan anak-anak. Dimana ada gerombolan anak-anak pasti ada kelereng disana.

Dalam dunia modern saat ini, anak-anak banyak yang tidak tahu cara memainkan kelereng, bahkan tidak tahu apa itu kelereng. Budaya permainan tradisional banyak yang tergerus oleh waktu, sehingga anak-anak tidak mengetahui permainan tradisional bangsa.

Kali ini saya mau memperkenalkan Yaqdzan dengan kelereng. Cara bermainnya saya modif sesuai dengan perkembangan balita namun prinsip dan manfaatnya hampir sama.

Permainan Kelereng ini tidak membutuhkan peralatan khusus untuk memainkannya. Hanya memerlukan halaman kosong sebagai arena kelereng, lubang dan kapur untuk membuat garis permainan. Dan selanjutnya permainan siap untuk dimainkan.

Cara bermainnya, Yaqdzan & bundanya melempar kelereng dari batas garis yang ditentukan untuk dimasukkan ke dalam lubang.
"Kerelengnya ada 11, sisa 6 jadi berapa yang berhasil masuk lubang?" Pertanyaan saya pada balita yang lumayan kompleks dan sebelumnya saya belum pernah memperkenalkan pada Yaqdzan.

"1,2,3,4,5.."sahutnya.

Aah..ternyata banyak sekali manfaatnya dari permainan tradisional ini!

Yuk kita bahas manfaat bermain kelereng

1. Melatih Kemampuan Motorik halus
Kegiatan-kegiatan dalam permainan ini, seperti melempar dan mengumpulkan kelereng, dapat melatih keterampilan motorik halus dan kasar.

2. Melatih Kemampuan Berfikir (Kognitif)
Kemampuan berpikir anak ikut dirangsang dalam permainan ini. Misalnya, jika ia ingin memenangkan permainan maka harus memecahkan masalah dan menggunakan strategi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.

3. Kemampuan Berkompetensi
Keberhasilan Yaqdzan memasukkan kelereng kedalam lubang merupakan kegembiraan dan prestasi sendiri bagi anak usia dini.

4. Melatih kesabaran dan Ketelitian
Permainan ini dapat melatih otak  menjadi lebih cermat dalam bertindak dan menjadi lebih teliti.

5. Memperkenalkan konsep penjumlahan dan pengurangan

Happy playing :)

Bandara Internasional Yaqdzan

4:27 PM 0


Berbicara tentang pesawat terbang, salah satu alat transportasi udara yang menjadi favorit anak-anak khususnya Yaqdzan. Pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri.

Beberapa kali perjalanan menggunakan pesawat Yaqdzan sangat exited sekali. Paling semangat dan selalu ga sabaran untuk boarding. Bahkan sesuatu yang ditunggu-tunggu dan dikangenin "aku pengen kerumah uti,naik pesawat" :D

Pengobat kangen Yaqdzan untuk naik pesawat saya membuatkannya "bandara internasional craft". Anak bebas untuk explorasi dan bermain peran/pretend play sebagai penumpang, pilot atau co pilot.

Alat dan bahan:
1. Kertas karton
2. Origami
3. Spidol
4. Lem
5. Pesawat-pesawatan
6. Mobil-mobilan
7. Stik es krim

Cara membuat:
1. Buatlah kotak sebagai miniatur kota dan bandara dari kertas karton
2. Ajak anak untuk menyusun dan menempel kertas origami sebagai runway pesawat
3. Susunlah tata letak benda-benda sesuai bandara

Alhamdulillah project ini kami kerjakan dengan penuh perjuangan, dikerjakan dari pagi hingga jelang zuhur. Proses berfikir dan mencari ide yang cukup lama, hingga bercucuran keringat  padahal hasilnya ala-ala :D Terbayar sudah keringat ini melihat si kecil yang antusias sekali, bagi Yaqdzan yang paling penting melibatkannya dalam proses membuat. Semakin lama bunda mengerjakan dia semakin happy.

Salah manfaat membuat bandara craft ini adalah untuk bermain peran/pretend play loh!

Pretend play memiliki manfaat bagi perkembangan anak. Mulai dari perkembangan emosi, fisik, sosial dan kognitif. Apalagi anak seusia Yaqdzan berusia 3 tahunan lagi masa-masanya bermain pura-pura.

Secara fisik, play pretend anak memaksimalkan gerakan anak untuk meniru sesuatu atau seseorang. Bagaimana penumpang pesawat saat memasuki bandara, melakukan check in, apa yang dilakukan oleh para petugas bahkan ikut berperan jadi pilot menerbangkan pesawat.

Secara emosional, play pretend merupakan tempat untuk menggali perasaan, harapan yang ada dalam diri anak. Saya dapat melihat betapa kangen Yaqdzan naik pesawat dan melihat kondisi emosionalnya.

Secara kognitif, anak belajar beragam konsep bagaimana mengungkapkan pikiran, membuat perencanaan, dan seterusnya yang mereka dapatkan saat bermain pura-pura. Mengenal susunan tata bandara dan lingkungan.

Alhamdulillah..
Dear son, kalau besar nanti jangan lupa ya, kalau kita sering mengumpulkan kardus bareng, mengolah benda-benda disekitar, saling mencari ide. Walau lelah, tapi bunda selalu punya ruang bermain untukmu. Tumbuhlah sebaik-baik insan 😙😙

Diorama Nabi Musa As

7:32 PM 0


Beriman kepada nabi dan rasul adalah meyakini kebenaran bahwa nabi dan rasul merupakan utusan Allah swt yang membawa wahyu, untuk disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup dunia dan akhirat.

Salah satu caranya adalah memperkenalkan nabi dan rasul sejak dini pada anak. Kali ini saya akan bercerita tentang kekeringan pada zaman nabi musa kepada Yaqdzan. Memperkenalkan bagaimana kaum nabi musa melalui diorama sederhana yang kami bikin bersama.

Alat dan bahan:
1. Kardus bekas
2. Kertas karton hitam & biru
3. Kertas origami
4. Biji-bijian
5. Hewan plastik
6. Orang-orangan kayu
7. Rumput
8. Cat
9. Batu
10. Kapas
11. Beras

Cara membuat:
1. Bentuklah 2 buah kardus seperti kotak dan dilapis dengan kertas karton biru & hitam
2. Libatkan anak dalam membuat awan dan matahari
3. Ajak anak untuk mengecat rumput sebagai rumput yang kekeringan

Pada zaman Nabi Musa A.s terjadi kekeringan, tanaman tidak tumbuh karena hujan sangat lama tidak turun bahan makanan terus menipis sehingga umat Nabi Musa A.s mengalami kesulitan.

"Lihat orang-orang lagi susah makan, unta dan hewan lainnya pada kelaparan, tanamanpun mati karena hujan sudah lama tidak turun" celoteh saya pada Yaqdzan.

Sekitar 70.000 orang berkumpul “Wahai Musa A.s bukankah engkau orang yang berbicara pada Allah? mohonkanlah agar hujan turun karena kita dilanda masa paceklik berkepanjangan karena kekeringan!!!”: kata mereka. Lalu mereka bersama-sama memohon kepada Allah agar diturunkan hujan. Sudah beberapa lama mereka memohon belum juga terlihat tanda-tanda akan hujan karena diantara mereka ada yang tidak taat pada Allah.

" Wah semua berdoa pada Allah untuk meminta hujan" tutur saya. "Doanya apa?" Sahut Yaqdzan bertanya.

Tak lupa saya juga berdialog tentang ciptaan Allah, matahari kapan adanya, siapa yang menciptakan, unta hidupnya dimana dan lain sebagainya.

Wah alhamdulillah akhirnya Allah mengabulkan doa umat Nabi Musa A.s, hujanpun turun.

وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ -٢٨-

“Dan Dia-lah yang Menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dia-lah Maha Pelindung, Maha Terpuji.” (Asy Syuraa 28)

Semoga bermanfaat ^^