Air Plane Sensory Bin

1:45 PM 0


Tema bermain pekan ini di Rumah Main Anak (RMA) yaitu Sensory Play & Sensory Bin. Ikut meramaikan grup, ikut bersemangat dengan ibu-ibu kece yang selalu punya ide briliant hehe.. sensory play kali ini RMA menganjurkan untuk tidak menggunakan bahan-bahan makanan loh. Nyari ide bermain sambil nongkrongin yang sekolah dan sempat berdiskusi dengan ayahnya akhirnya dengan menyengaja beli es batu dan kapas, jadilah ini 👇😁

Judul : Air Plane Sensory Bin

Alat & bahan :
🌈 Es batu
🌈 Kapas
🌈 Lego
🌈 food colouring

Cara Membuat :
☁ Siapkan es batu didalam tray
☁ Teteskan food colouring biru sebagai langit
☁ Bentuk kapas sebagai awan
☁ Rangkai lego (pesawat, astronot, katrol dll)

Cara Bermain :

✈ Ajak anak memecahkan es dan meneteskan food colouring
✈ Ajak anak untuk merasakan tekstur kapas,lego,es dengan tekstur keras, lembut, dingin
✈ Ceritakan benda2 langit saat pesawat terbang dan membahas bagaimana Allah menceritakan langit dan awan dalam Alquran Qs al anbiyya 32
✈ Ceritakan bagian2 dari pesawat dan cara kerja sederhana pesawat terbang
✈ Membacakan buku seri profesi astronaut

Tujuan :
1. Memperkenalkan cara kerja sederhana   terbang dan bagian2 pesawat
2. Menstimulasi indera peraba, penglihatan
3. Membahas Qs al anbiya: 32 fungsi langit sebagai atap
4. Mengembangkan kemampuan bahasa anak
5. Memperkenalkan benda-benda ciptaan Allah langit dan awan
6. Memperkenalkan profesi astronaut

Lalu Yaqdzan bilang kalau aku ga jadi mau jadi astronaut, jadi ayah aja hehe..yang sebelumnya punya cita-cita untuk ke bulan.

Apapun profesimu kelak jadilah orang yang sebanyak-banyak manfaat bagi orang lain

[Story Telling Tentang Perintah Shalat]

5:18 PM 0


Main-main sore ini memanfaatkan alat-alat yang ada di rumah. Bermain simple dan sederhana menggunakan stik es krim, potongan puzzle sholat, play dough, kardus bekas, kertas origami dan spidol.

Berawal dari mewarnai stik es krim dengan warna yang berbeda disesuaikan dengan jumlah rakaat sholat wajib yang 5 waktu. Kami akan membahas tentang perintah shalat yang Allah wajibkan 5 waktu karena Yaqdzan yang lagi senang-senangnya ikut ayahnya ke mesjid.

Semua kita pasti sepakat, mengajak anak sholat sejak dini merupakan dalam rangka pembiasaan disaat perintah sholat kelak sudah wajib. Bahkan membiasakan sholat dimulai sejak anak dalam kandungan dengan cara memperbanyak kegiatan shalat selain shalat lima waktu. Misalnya dengan melakukan shalat-shalat sunnah ba'da dan qabliah dalam shalat fardhu, shalat malam atau shalat hajat dan sebagainya.

Lanjut..
Pada saat mewarnai stik es krim saya melibatkan Yaqdzan (43 bulan) berguna untuk menstimulasi motorik halusnya dan mengenal warna terutama warna sekunder. Langkah selanjutnya menyusun gerakan sholat dari kepingan puzzle, gerakan sholatnya sudah tau tapi belum semua tau nama2nya terutama i'tidal, duduk diantara 2 sujud. Bundanya bantu dengan memperagakan gerakan sholat Alhamdulillah selesai..

Potongan surat Albaqarah ayat 43 yang memerintahkan untuk mendirikan sholat saya bacakan dan Yaqdzan ikut mengulangi pelan-pelan sekaligus melancarkan belajar Iqranya. Lalu Yaqdzan belajar counting rakaat sholat yang 5 waktu dengan mencari persamaan warna pada ujung stik es krim. Awal-awal bocahnya bingung mungkin karena kebanyakan warna dan disusun acak 😂
Bundanya bantu mengambilkan 2 stik yang warnanya sama dan Yaqdzan menancapkan di playdough.

2 stik warna biru -- sholat subuh 2 rakaat
4 stik warna orange -- sholat zuhur 4 rakaat
4 stik warna biru tua -- sholat asar 4 rakaat
3 stik warna ungu -- sholat magrib 3 rakaat
4 stik warna coklat -- sholat isya 4 rakaat

Tujuan permainan :
🚩Membahas tentang Qs Albaqarah: 43 tentang perintah shalat
🚩Menstimulasi motorik halus
🚩Memperkenalkan urutan gerakan sholat
🚩Matching warna dan angka
🚩Mengenal jumlah rakaat sholat 5 waktu
🚩Mengenal konsep berhitung
🚩Belajar membaca potongan ayat Al Quran

Semoga kelak jadi bagian orang-orang yang berbondong2 mendirikan sholat dimesjid dan sholatnya mencegah perbuatan keji dan mungkar 😢😢

Emotion Camera (Hadist & Al Qur'an)

9:12 AM 0


Tema bermain di Rumah Main Anak (RMA) pekan ini adalah tentang perkembangan emosi. Sedikit mengulas tentang perkembangan emosi anak yang saya baca & kutip dari google.

Berbicara tentang emosi merupakan tahap perkembangan yang sangat penting bagi anak baik pada usia dini maupun tahap perkembangan selanjutnya karena memiliki pengaruh terhadap perilaku anak.

Salah satu bentuk emosi adalah luapan perasaan, misalnya kegembiraan, ketakutan ataupun kecemasan. Luapan ini memberikan pengalaman tersendiri bagi anak yang bervariasi untuk memperluas wawasannya.

Anak mengkomunikasikan emosi melalui verbal, gerakan dan bahasa tubuh. Bahasa tubuh ini perlu kita cermati karena bersifat spontan dan seringkali dilakukan tanpa sadar. Dengan memahami bahasa tubuh inilah kita dapat memahami pikiran, ide, tingkah laku serta perasaan anak. Bahasa tubuh yang dapat diamati antara lain : ekspresi wajah, napas, ruang gerak, dan pergerakan tangan dan lengan.

Pada usia prasekolah anak-anak belajar menguasai dan mengekspresikan emosi (Saarni, Mumme, dan Campos, 1998 dalam De Hart, 1992:348).

Googling sana sini menyesuaikan dengan alat yang ada dirumah akhirnya kami membuat emotion camera untuk memperkenal expresi happy, sedih dan marah. Sekaligus memperkenalkan bagaimana sikap seorang muslim terhadap luapan perasaan tersebut. Ini pun terinspirasi dari sekolahnya bocah yang tiap hari anak- anak belajar tentang hadist kasih sayang, marah dll.

🚩Alat & bahan:
-kertas karton
-pensil warna
-gunting
- penggaris
- spidol

🚩Cara Membuat :
1. Gambar 3 orang dengan ekspresi wajah (senyum,  sedih, marah)
2. Tulis hadist/terjemahanan alquran penjelasan tentang ekspresi wajah
3. Bentuk kertas karton menjadi kamera

Cara Bermain :
- Ajak anak dalam proses pembuatan seperti menggunting, membuat garis dll
-Ajak anak mengenali setiap ekspresi wajah dan minta anak menirukannya.
- Bacakan dan jelaskan hadist atau perintah alquran tentang marah, tersenyum dan bersedih.
-meminta anak ekspresi mana yang disukainya

Tujuan :
- Mengenalkan macam-macam ekspresi wajah
-Menjelaskan tentang perintah dan larangan seorang muslim
-problem solving
- mengasah kemampuan motorik halus

DARI Abu Hurairah RA, bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW: “Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi SAW: “Janganlah engkau mudah marah”. Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau, “Janganlah engkau mudah marah.” (Bukhari no. 6116).

“Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.” (At-Taubah:40)

“Senyum manismu dihadapan saudaramu adalah shadaqah” (HR. Tirmidzi)

Menggambarnya Detail

5:41 PM 0

Si bocah sejak usia 3 tahun hobi sekali menggambar, bisa tahan dalam waktu lama loh. Ya untuk usia balita saya hanya memfasilitasi kesukaannya tanpa mengarahkan dan mengajarkan hal-hal teknis. Sekedar coret-coret sesukanya, menghabiskan kertas berlembar-lembar bahkan buku gambarpun habis dalam 1 hari 😂😅

Gimana sih cara Yaqdzan pegang pencil ?

Dari observasi saya sejak usia 2,5 tahun si bocah mulai senang pegang pensil walau caranya masih belum tepat. Saya membebaskan Yaqdzan seiring menstimulasi motorik halusnya. Kemampuan anak memegang pensil cukup penting loh, tidak sekedar mampu menulis. Genggaman pensil yang nyaman akan membantu persendian dapat bergerak normal sehingga si kecil tidak mudah capek saat menulis. Aktivitas lain entah menggambar, mewarnai, menjiplak dll.

Jadi gimana nih, agar si bocah pencil skillnya benar? Hal utama yang saya lakukan menstimulasi motorik halusnya, melatih anak untuk menggenggam benda menggunakan 3 jari (jempol, telunjuk, jari tengah) misalnya memberi makan robot, menjumput benda kecil misalnya batu, biji-bijian, merobek kertas, meremas spons cuci piring juga baik untuk melatih kekuatan jarinya.

Diusianya yang 3 tahun alhamdulillah si bocah pegang pensilnya sudah benar. Selain sering bermain motorik halus, banyak berlatih sendiri karena gemar coret-coret. Posisi memegang pensil yang benar adalah pensil dipegang antara ibu jari dan jari telunjuk, dengan pensil bertumpu pada jari tengah atau biasa disebut tripod grasp.

Lanjut..

Dapat laporan dari gurunya, kalau Yaqdzan menggambarnya detail. Oh ya? Alhamdulillah. Dari awal sekedar coret-coret, membuat garis lurus, lingkaran dan bisa menyebutkan suatu benda yang digambar. Dan hari ini usianya 43 bulan bundanya dapat surprice.

Gambar sederhana ini terdiri dari gunung,matahari,awan,hujan. Si bocah bercerita "awan..awan..awan jadi hujan". Oh siklus air hujan ya, mataharinya dimana kalau hujan? kecil ngumpet diatas. Yeaay Yaqdzan masih ingat tentang siklus air hujan yang sebelumnya pernah buat diorama air & hujan dalam Alquran dan experiment air hujan dari air hangat.

Jadi speecles 😢😢
Hal-hal yang kita kasih ke bocah, ternyata diserap semua. Kadang saya berpikir mungkin hal-hal kecil cukup sekedar informasi saja. Children see children do

Belajar menjadi figur yang teladan *beraaat

Palembang, 10 April 2016

Yaqdzan 1st Day School

5:40 AM 0


"Kertas ikan aku mana? Nanti liatin ayah ya"

Yes! Alhamdulillah Yaqdzan's 1st day school..

Kegalauan saya selama ini mulai dari pola tidurnya Yaqdzan, kemandirian dan sosialisasinya. Alhamdulillah bisa dijalankan satu persatu. Si bocah yang sering begadang karena ngikut ritme orang tuanya juga sih, nemenin ayah belajar jadi bangun kesiangan. Dan parahnya lagi kami sebagai orang tua malas membangunkan anak dipagi hari. Membangunkan anak disaat azan subuh berkumandang, ya yang saya fikirkan hanya repot. Padahal saya tau betul teori parenting, bagaimana membiasakan anak untuk mengajarkan waktu sholat sejak dini bahkan dari bayipun anak sudah memiliki alarm bangun sendiri entah sekedar mengolet atau bergerak merengek lalu disusui dan ditidurkan kembali.

Berkolaborasi dengan ayahnya saling mensupport kami sepakat untuk membangunkan Yaqdzan disaat azan subuh lalu mengajaknya ke mesjid. Awalnya saya berfikir lagi pules-pulesnya tidur jika dibangunkan kasian dan mungkin susah dibangunkan *tepokjidat. Waah dugaan saya salah besar, membangunkan 2-3 kali Yaqdzan sudah bangun, kadang masih ngantuk dan sempoyongan ngambil sarung dia bilang "aku mau ke mesjid sama ayah" 😢

Yang awalnya berat membangunkannya alhamdulillah Allah ringankan, walaupun kadang terbesit ah ga usah dibangunkan. Sekitar 2 minggu untuk memaksakan diri melawan bisikan syetan, perlu pembiasaan Alhamdulillah si bocah sekarang sudah bisa bangun pagi. Semoga Allah menjaga kami dalam kebaikan.

Next..
Tantangan berikutnya adalah tentang kemandirian dan sosialisasi, medianya adalah sekolah. Banyak dari teman-teman yang mempertanyakan "Yaqdzan full homeschooling?" Heuheu

Usianya yang kini 3.5 tahun memang belum pernah bersekolah bahkan planning kami adalah full dirumah dulu minimal menjelang sekolah dasar. Di rumah kami memang punya agenda bermain setiap hari, entah hanya membuat prakarya sederhana, engineering project ala balita, bermain sains dll. Tak lupa kami selalu mengajak Yaqdzan untuk aktivitas diluar entah bertemu teman sebaya dimesjid, ikutan outing dari Tk dan ikut bundanya berkegiatan diluar. Bersosialisasi dengan teman makin hari makin baik, punya inisiatif untuk menyapa teman baru walau dengan cara memelet, observasi dan akhirnya ketawa bareng it's oke.

Dari planning awal seperti ini, ternyata Allah punya rencana lain. Di usia 4 tahun nanti insya allah kami akan menemani ayahnya yang melanjutkan master dinegeri kincir angin. Sesuai dengan aturan negara tersebut mewajibkan anak usia 4 tahun basis school. Kalau diindonesia setara dengan SD karena sekolah dasar dibelanda selama 8 tahun. Hanya untuk kelas 1, 2 basis school kurikulumnya masih setara dengan playgroup di indonesia.

Woow wajib sekolah! Senang, haru, bercampur sedih. Si bocah yang biasanya selalu ngikutin emaknya nanti bakal berpisah disaat jam sekolah. Mulailah kami untuk sounding,

B: "eh yaqdzan mau sekolah ga?"
Y: "Ga mau"
B: "disekolah banyak teman dan mainan loh!"
Y: "tapi bunda ikut ga?"
B: " nanti bunda antar dan jemput lagi"
Y: "nanti kalau aku malu gimana ga ada bunda"
B: "hahaha"

Kaget juga ternyata dari dialog kami, terlihat kalau si bocah sudah bisa menganalisa, berpikir ke arah sana. Baiklah..